Jombang,Pesonantt.com- BPJS Kesehatan resmi meluncurkan program Petakan, Sisir, Advokasi danRegistrasi (PESIAR). Program tersebut dihadirkan untuk mengakselerasi proses rekrutmen pesertadan meningkatkan keterlibatan aktif dalam Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ghufron Mukti menjelaskan, Program PESIAR ini dilakukan denganmelibatkan perangkat daerah setempat, guna mencapai target minimal 98% penduduk sebagai pesertaJKN sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2024.
Ghufron menyebut, capaian Universal Health Coverage (UHC) melalui Program JKN selaras dengantujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) Desa, dimana satuSDGs Desa yaitu Desa Peduli Kesehatan yang memiliki 15 program prioritas, salah satunya yaitu BPJSKesehatan mencapai 100% cakupan penduduk desa sebagai peserta JKN.
“Program Pesiar tersebut juga dilakukan sebagai bentuk tindak lanjut dari Instruksi Presiden Nomor 1Tahun 2022 tentang Optimalisasi Pelaksanaan Program JKN yang menginstruksikan kepada 30kementerian/lembaga termasuk bupati/walikota untuk mengambil langkah-langkah strategis yangdiperlukan sesuai tugas, fungsi, dan kewenangannya masing-masing,†jelas Ghufron.
Selaras dengan hal tersebut, BPJS Kesehatan telah bersinergi dengan Kemenko PMK, KementerianDesa dan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) dan Kementerian Dalam Negeriuntuk memperluas dan meningkatkan partisipasi peserta JKN hingga di tingkat desa dan kelurahanmelalui kegiatan Pesiar.Selain itu, Kementerian Desa dan PDTT juga telah menerbitkan Peraturan Menteri Desa,Pembangunan Daerah Tertinggal,dan Transmigrasi Nomor 8 Tahun 2022 yang menginstruksikanpenggunaan Dana Desa untuk kegiatan advokasi, sosialisasi, dan edukasi terkait Program JKN dimasyarakat desa.
“Nantinya, proses pemetaan ini akan dibantu oleh Agen Pesiar yang ditunjuk oleh Pemerintah Desauntuk melakukan pemetaan data penduduk di desa tertentu, penyisiran wilayah berdasarkan hasilpemetaan, serta kegiatan advokasi dan sosialisasi yang melibatkan aparat desa. Setelah itu, hasil dariadvokasi akan dijadikan dasar untuk pendaftaran peserta JKN,†tambah Ghufron.
Sebelumnya, BPJS Kesehatan juga telah menjalankan pilot project di 126 desa yang tersebar diseluruh wilayah Indonesia. Meski terdapat tantangan, namun Ghufron optimis dengan adanyadukungan dari seluruh pihak, Program Pesiar mampu mendorong percepatan capaian UHC demimemberikan perlindungan kesehatan seluruh penduduk di tingkat desa.
Dalam kesempatan tersebut juga dilaksanakan Penandatanganan MoU antara BPJS Kesehatandengan Kementerian Desa dan PDTT, Penandatanganan Perjanjian Kerja Bersama antara BPJSKesehatan dengan Dirjen Pembangunan Desa dan Perdesaan-Kemendes PDTT danPenandatanganan Perjanjian Kerja Sama antara BPJS Kesehatan dengan Pemerintah DaerahJombang.
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar menjelaskananggaran negara telah mengalami peningkatan 20 persen dan diperuntukkan untuk masalahkesehatan. Menurutnya, hal ini juga akan memberikan dampak positif kepada penyediaan jaminansosial di bidang kesehatan melalui Program JKN.
“Tujuan keikutsertaan masyarakat dalam BPJS Kesehatan muncul pada SDGs Desa.
Artinya, BPJSKesehatan harus dapat dimiliki oleh seluruh masyarakat, khsususnya bagi warga desa yang masihmiskin.Bupati Jombang, Mundjidah Wahab mengapresiasi atas upaya yang dilakukan BPJS Kesehatan yangtelah menjangkau penduduk di desa untuk menjadi peserta JKN melalui Program Pesiar.
Diri Menyebut, seluruh jajaran Pemerintah Daerah Jombang berkomitmen untuk melakukan percepatanjumlah cakupan kepesertaan Program JKN sesuai dengan yang telah direncanakan pada RPJMN ditahun 2024.
“Untuk itu, saya berharap dan berpesan kepada seluruh jajaran pemerintahan kecamatan, kelurahanserta pemerintah desa agar dapat mendukung penuh dan bersinergi dengan BPJS Kesehatan agarpencapaian dan keberlanjutan UHC di Indonesia dapat segera terwujud melalui pendekatan UHC Desaataupun kelurahan di Kabupaten Jombang,†sebut Mundjidah.
Pada kesempatan tersebut, turut hadir pula salah satu Agen Pesiar yang ditugaskan di Desa Losari,Kecamatan Ploso, Sulastri.
Sebagai salah satu Agen Pesiar, Sulastri menyebut Program Pesiarmerupakan langkah positif yang dilakukan BPJS Kesehatan untuk memberikan perlindungankesehatan kepada penduduk desa yang belum terjamin dalam Program JKN. Dirinya yang jugamenjabat sebagai Kepala Dusun Losari Krajan ini mengaku rutin untuk melakukan pemetaan kepadapenduduk desa yang belum terdaftar ke dalam Program JKN."Khusus di Desa Losari ini ada empat Agen Pesiar.
Kami juga saling membantu dalam menjalankantugas, ketika melakukan pemetaan, menyisir bagi penduduk yang belum menjadi peserta, kemudianmengadvokasi hingga melakukan pendaftaran. Meski saya ditugaskan di Desa Losari, tak banyak jugasaya ikut membantu melakukan pendaftaran penduduk yang berada di desa lain seperti dariLamongan, Malang bahkan Kediri," kata Sulastri.
Dirinya mengakui dalam mengemban tugasnya, tak sedikit juga ia mendapatkan penolakan. Namun, iatidak bosan memberikan pemahaman kepada penduduk desa bahwa Program JKN bisa menjadi alatuntuk berobat tanpa mengeluarkan biaya sedikitpun. Dengan manfaat yang dihadirkan, dirinya jugaberharap agar Program JKN terus berkelanjutan sehingga bisa terus memfasilitasi masyarakat untukmendapatkan akses layanan kesehatan yang kian optimal.