Kupang,Pesonantt.com--Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara II Provinsi NTT mengalokasikan Anggaran Rp.35 Miliar pada tahun anggaran 2019 untuk membangun pengaman sungai dan pengaman pantai di Wilayah Provinsi NTT.
Demikian dikemukakan Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara II Ir.Agus Sosiawan,ME melalui Kepala Satuan Kerja (Kasatker) Pemanfaatan Jaringan Sumber Air (PJSA) Nusa Tenggara II, Alfred Lukas, ATP., M.Si kepada wartawan saat ditemui di ruang kerjanya Rabu 27 Februari 2019.
Ia menjelaskan, Anggaran Rp.35 Miliar yang dialokasikan ke Satker PJSA tahun ini untuk membiayai 7 paket kegiatan sungai dan pantai yang tersebar di Provinsi NTT.
“Tahun ini Satker PJSA Nusa Tenggara II mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 35 Miliar lebih untuk pembangunan pengaman sungai dan pengaman pantai di NTT,â€kata mantan PPK Bendungan Roti Klot ini.
Mantan PPK Sungai dan Pantai 1 Nusa Tenggara II ini menjelaskan, 7 paket kegiatan sungai dan pantai yang ditangani pada tahun ini 3 paket kegiatan di Pulau Timor dan 4 paket kegiatan di Pulau Flores.
Tiga paket kegiatan di Pulau Timor adalah pembangunan pengaman sungai Motaain di wilayah Perbatasan Kabupaten Belu dan pembangunan pengaman Sungai Noetuke di Kabupaten TTS. Jenis pembangunannnya adalah pembangunan tanggul pengaman sungai, pembangunan perkuatan tebing dari bronjong serta Pembangunan Pengaman Pantai Namosain di Kota Kupang.
“Pembanggunan Pengaman Sungai Oetuke untuk memproteksi pemukiman dan pertanian masyarakat. Beberapa tahun lalu terjadi banjir bandang yang menghanyutkan ternak dan hasil pertanian masyarakat yang bermukim di daerah tersebut,â€kata Alfred Lukas.
Sementara di Flores kata dia ada 4 paket kegiatan yang terdiri yakni pembangunan pengaman sungai Waekamiri di Kabupaten Manggarai Barat, Pembangunan Pengaman Pantai di Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Pembangunan Pantai Nangapanda dan pembangunan pengaman pantai Nangaroro.
“Pembangunan Pengaman Sungai dan Pantai di Provinsi NTT untuk memproteksi masyarakat dan fasilitas umum dari bencana banjir dan Abrasi,â€katanya. (Yulius)
Demikian dikemukakan Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara II Ir.Agus Sosiawan,ME melalui Kepala Satuan Kerja (Kasatker) Pemanfaatan Jaringan Sumber Air (PJSA) Nusa Tenggara II, Alfred Lukas, ATP., M.Si kepada wartawan www.likuiraionline.com saat ditemui di ruang kerjanya Rabu 27 Februari 2019.
Ia menjelaskan, Anggaran Rp.35 Miliar yang dialokasikan ke Satker PJSA tahun ini untuk membiayai 7 paket kegiatan sungai dan pantai yang tersebar di Provinsi NTT.
“Tahun ini Satker PJSA Nusa Tenggara II mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 35 Miliar lebih untuk pembangunan pengaman sungai dan pengaman pantai di NTT,â€kata mantan PPK Bendungan Roti Klot ini.
Mantan PPK Sungai dan Pantai 1 Nusa Tenggara II ini menjelaskan, 7 paket kegiatan sungai dan pantai yang ditangani pada tahun ini 3 paket kegiatan di Pulau Timor dan 4 paket kegiatan di Pulau Flores.
Tiga paket kegiatan di Pulau Timor adalah pembangunan pengaman sungai Motaain di wilayah Perbatasan Kabupaten Belu dan pembangunan pengaman Sungai Noetuke di Kabupaten TTS. Jenis pembangunannnya adalah pembangunan tanggul pengaman sungai, pembangunan perkuatan tebing dari bronjong serta Pembangunan Pengaman Pantai Namosain di Kota Kupang.
“Pembanggunan Pengaman Sungai Oetuke untuk memproteksi pemukiman dan pertanian masyarakat. Beberapa tahun lalu terjadi banjir bandang yang menghanyutkan ternak dan hasil pertanian masyarakat yang bermukim di daerah tersebut,â€kata Alfred Lukas.
Sementara di Flores kata dia ada 4 paket kegiatan yang terdiri yakni pembangunan pengaman sungai Waekamiri di Kabupaten Manggarai Barat, Pembangunan Pengaman Pantai di Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Pembangunan Pantai Nangapanda dan pembangunan pengaman pantai Nangaroro.
“Pembangunan Pengaman Sungai dan Pantai di Provinsi NTT untuk memproteksi masyarakat dan fasilitas umum dari bencana banjir dan Abrasi,â€katanya. (Yulius)