Hindari Jenis Ponco dan Plastik
Bentuknya yang mirip seperti jubah, membuat jas hujan model ini sangat tidak disarankan. Selain bisa membahayakan pengendara motor dan berisiko terjadi kecelakaan, jas hujan jenis ini juga rawan tersangkut di gear motor.
Sebaiknya gunakan jas hujan yang modelnya dua bagian, ada bagian jas (atas) dan celana (bawah). Hindari pula menggunakan jas hujan berbahan plastik seperti yang banyak di jajakan dipinggir jalan. Pilihlah jas hujan yang menggunakan bahan polyvinyl chloride (PVC) karena lebih kedap air dibanding jas hujan berbahan plastik biasa atau parasut.
Warna Terang
Saat hujan deras tiba dan memaksa kita untuk tetap melanjutkan perjalanan, terkadang membuat kita harus pelan-pelan melajukan kendaraan. Hal ini dikarenakan saat hujan, jarak pandang penglihatan kita juga terbatas sehingga rawan terjadi kecelakaan.
Untuk itu, disarankan menggunakan jas hujan dengan warna terang seperti warna merah, kuning atau oranye. Tujuannya agar kita tetap bisa terlihat oleh lawan kita saat di jalan sehingga terhindar dari kecelakaan.
Model Press
Selain pilih bahan yang berkualitas, kita juga harus memperhatikan sambungan pada jas hujan. Jangan memilih jas hujan yang dijahit antar bagiannya, sebab metode ini akan membuat air masuk melalui pori-pori yang dibentuk akibat proses penjahitan. Sebaiknya, pilih jas hujan yang dipres untuk mengurangi terjadinya hal tersebut.
Mata Kucing
Sesuai namanya, benda ini mempunyai kemampuan untuk memantulkan cahaya saat disinari lampu kendaraan. Sebaiknya pilih jas hujan yang mempunyai mata kucing di salah satu bagiannya. Tujuannya, agar kita tetap terlihat oleh para pengguna jalan lain, meski di kegelapan malam. (www.pesonaindonesia.com/user)