BPJN NTT Lakukan Penandatanganan Kontrak Pembangunan dan Pengawasan Teknik Duplikat Jembatan Liliba - Baomong.ID

BPJN NTT Lakukan Penandatanganan Kontrak Pembangunan dan Pengawasan Teknik Duplikat Jembatan Liliba

BPJN NTT Lakukan Penandatanganan Kontrak Pembangunan dan Pengawasan Teknik Duplikat Jembatan Liliba

Kupang,Pesonantt.com-Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) NTT menggelar penandatanganan kontrak pembangunan dan Pengawasan Teknik Jembatan Liliba, Aula Flobamota BPJN, Desa Tanah Merah, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, Rabu (27/9).


Penanganan kontrak dilakukan oleh Pejabat Pembuat Komitmen 1.1 Provinsi NTT dengan Direktur PT Dewanto Cipta Pratama dan PPK Pengawasan Provinsi NTT dengan PT Buana Archicon.

Pembangunan dan Pengawasan Teknik Duplikasi Jembatan Liliba yang terletak di Kota Kupang, Provinsi NTT yang ditandatangan kontrak itu terbagi dalam dua paket kegiatan yakni Paket Pembangunan Duplikasi Jembatan Liliba ditangani oleh PT Dewanto Cipta Pratama sementara pengawasan teknik oleh PT Buana Archicon.

Kegiatan tersebut disaksikan oleh Sekretaris Daerah Provinsi NTT, Cosmas D. Lana, SH, M.Si, Penjabat Wali Kota Kupang, Fahrensy P. Funay, SE, M.Si dan Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah X NTT, Agustinus Junianto, ST, MT.

Hadir dalam acara penandatanganan tersebut para pejabat struktural di lingkungan BPJN NTT, para Kasatker dan PPK di lingkungan BPJN NTT, serta para penyedia jasa. Turut mendampingi Pj. Wali Kota, Plt. Kepala Dinas PUPR Kota Kupang, Maxi Dethan,ST, M.SI, Kepala Dinas Perhubungan Kota Kupang, Bernadinus Mere, AP, M.Si dan Kasat Pol PP Kota Kupang, Rudy Abubakar, S.Sos, M.Si.Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah X NTT, Agustinus Junianto, ST, MT dalam sambutannya mengakui pembangunan duplikat jembatan Liliba merupakan buah perjuangan panjang selama kurang lebih 12 tahun.

Sejak tahun 2012 lalu, berkali-kali diusulkan namun dipending, karena berbagai persoalan , seperti pembebasan lahan yang belum tuntas, keterbatasan anggaran maupun berkas administrasi yang belum lengkap dan memenuhi syarat.

Walau demikian kata mantan Kasatker PJN II Provinsi NTT ini, pihaknya terus berjuang untuk mengusulkan ke Pemerintah Pusat dan akhirnya pada tahun 2023 dapat alokasi anggaran untuk pembangunan duplikasi jembatan Liliba.

"Pembangunan Jembatan Liliba merupakan kebutuhan masyarakat NTT pada umumnya dan Kota Kupang pada khususnya, sebab dengan dibangunnya jembatan Liliba dapat mengurai kemacetan pada pagi dan sore hari di wilayah Liliba,"katanya.

Ia menjelaskan, Anggaran yang dialokasikan untuk pembangunan Duplikasi Jembatan Lilibasenilai Rp 72.413.655.000 (tujuh puluh dua miliar empat ratus tiga belas juta enam ratus lima puluh lima ribu rupiah) yang bersumber dari APBN 2023 dengan masa pelaksanaan 360 hari kalender hingga September 2024 mendatang.

Meski kontrak akan berakhir pada bulan September 2024, Namun dia berharap pekerjaan ini bisa selesai lebih awal, sehingga pada upacara 17 Agustus 2024, warga Kota Kupang bisa menikmati jembatan baru.

Karena dana diperoleh dengan susah payah sehingga ia berharap para penyedia jasa untuk bekerja dengan baik agar menghasilkan yang terbaik bagi masyarakat.

Dia juga minta dukungan Pemkot Kupang terutama dalam melakukan koordinasi terkait kabel PLN, telepon serta provider internet dan pipa PDAM yang melintas di jembatan Liliba, juga bila masih ada kendala soal lahan yang belum tuntas. Dia berharap seluruh proses pekerjaan bisa berjalan dengan baik dan lancar.

Pj. Wali Kota Kupang dalam sambutannya menyampaikan atas nama masyarakat dan pemerintah Kota Kupang mengucapkan terima kasih kepada Kementerian PUPR melalui BPJN yang telah memungkinkan pembangunan jembatan kembar Liliba bisa terlaksana.

“Doa masyarakat Kota Kupang sudah terjawab,” ungkapnya. Diakuinya kehadiran jembatan kembar bisa menyelesaikan persoalan mengurai kemacetan yang sering terjadi pada jam tertentu di daerah Liliba.

Dia memastikan Pemkot Kupang akan memberikan dukungan penuh agar proses pekerjaan bisa berjalan dengan baik dan selesai tepat waktu.

Karena itu dia membawa serta para pimpinan perangkat daerah terkait yang bisa memperlancar proses pekerjaan tersebut, antara lain Dinas PUPR untuk koordinasi terkait kesiapan teknis, Dinas Perhubungan untuk mengatur rekayasa lalu lintas, serta Satuan Polisi Pamong Praja untuk mengamankan lokasi serta menegakkan perda jika masih ada upaya menghambat pekerjaan jembatan kembar Liliba.

Sekretaris Daerah Provinsi NTT, Cosmas D. Lana, SH, M.Si, menyampaikan pembangunan jalan jembatan pada dasarnya bertujuan untuk 2 hal, yakni aksesibilitas dan mobilitas.

Dia optimis dengan pembangunan jembatan kembar Liliba ini perkembangan ekonomi, sosial dan budaya di Kota Kupang akan bertumbuh serta membawa dampak yang luar biasa. Karena itu dia berharap pekerjaan ini bisa berjalan dengan baik dan benar.

Pada kesempatan yang sama Sekda menuturkan pengalamannya pada tahun 1993 saat diminta menjadi pagar betis untuk menyambut Wakil Presiden RI, Tri Sustrisno yang datang untuk meresmikan Jembatan Liliba pertama.

Tahun ini, 30 tahun sesudah jembatan pertama dibangun akan dimulai pembangunan duplikat jembatan Liliba atau yang lebih dikenal sebagai jembatan kembar Liliba.(Yuser)